Bikin Merinding, Proses Pemakaman Langit di Tibet

Di puncak gunung, mayat ditelungkupkan, kemudian disayat-sayat agar mengundang burung pemakan bangkai datang. Burung-burung tersebut akan memakan seluruh bagian tubuh mayat.

Neomisteri – Pemakaman langit adalah tradisi adat pemakaman di provinsi Qinghai, Tibet, Mongolia. Prosesi ini diawali dengan mendoakan mayat kemudian membawa mayat ke puncak gunung tempat dimana banyak burung pemakan bangkai berada.

Di puncak gunung, mayat ditelungkupkan, kemudian disayat-sayat agar mengundang burung pemakan bangkai datang. Burung-burung tersebut akan memakan seluruh bagian tubuh mayat.

Baca: Alasan Medis di Balik Keanehan Pendaki yang Tewas di Gunung Lawu

Kadang-kadang bagian tulang juga ditumbuk halus dan dijadikan makanan bagi burung yang lebih kecil, seperti gagak.

Bagian tengkorak kepala juga kadang-kadang dibawa pulang utk dijadikan cangkir minuman.

Kondisi geografis di Tibet yg berbukit, berbatu membuat sulitnya mencari lahan kuburan ataupun kayu bakar utk kremasi. Oleh karena itu, cara pemakaman langit dianggap lebih praktis dibanding kremasi

Puncak gunung tempat berlangsungnya prosesi ini dipercaya merupakan jalan masuk menuju nirwana. Mayoritas penduduk Tibet merupakan pemeluk agama Buddha, di mana dalam agama tersebut dipercaya adanya reinkarnasi.

Baca: Menakjubkan, Begini Proses Kuda Laut Jantan Melahirkan

Oleh karena itu, jasad yang telah meninggal tidak ada artinya lagi dan pada akhirnya akan kembali ke alam, baik melalui burung pemakan bangkai ataupun diuraikan di tanah.

Dengan demikian, metode ini dipercaya akan lebih mempermudah arwah orang yang meninggal untuk sampai ke nirwana, karena telah memberikan kemurahan hati bagi burung pemakan bangkai.

Dan ini videonya pic.twitter.com/z5CvsjP2Gg

— Botol Marjan (@andiseptiana7) August 13, 2020

Baca juga:
Teknik Tidur ala Tentara, Langsung Terlelap dalam 2 Menit
Metode Kirlian, Klenik yang Dibungkus Sains
Mengungkap Misteri Proyeksi Astral atau Meraga Sukma
Ini yang Akan Terjadi jika Anda Puasa Bicara Selama Setahun

——————-

sumber: @andiseptiana7