Muncul berbagai kisah dan legenda sejak peristiwa ini. Ada yang mengataka bahwa sebelum dieksekusi mati, Kasuke mengutuk penguasa klan Matsumoto saat itu, keluarga Mizuno. Kutukannya itu diyakini menyebabkan serangkaian nasib buruk yang akhirnya membuat Mizuno lengser dari kekuasaan pada tahun 1725.
Neomisteri – Kastil Matsumoto awalnya dikenal sebagai Kastil Fukashi yang merupakan salah satu kastil bersejarah penting Jepang, bersama dengan Himeji dan Kumamoto. Kastil ini juga dikenal sebagai “Istana Gagak” karena eksteriornya yang hitam.
Kastil Matsimoto menjadi pusat klan Matsumoto di bawah Keshogunan Tokugawa Periode Edo. Terletak di kota Matsumoto, di Prefektur Nagano dan mudah dijangkau dari Tokyo melalui jalan darat atau kereta api.
Baca: 5 Legenda Hantu Toilet Mengerikan di Jepang
Saat ini, kastil Matsumoto terdaftar sebagai Harta Karun Nasional Jepang, dan merupakan salah satu dari dua belas tenshu asli yang tersisa di Jepang.
Kastil Matsumoto sendiri adalah kastil dataran datar (hirajiro) karena tidak dibangun di puncak bukit atau di tengah sungai, tetapi di dataran. Pertahanan lengkapnya akan mencakup sistem ekstensif dari dinding penghubung, parit, dan rumah gerbang.
Kastil Matsumoto merupakan salah satu kastil paling terkenal di Jepang. Namun siapa nyana, kemegahan kastil yang didominasi warna hitam ini diselubungi kisah tragis dan kutukan membayangi. Jadi apa yang terjadi di sini?
Legenda Bermula
Semua bermula ketika petani kaya dari klan Matsumoto bernama Tada Kasuke melakukan Pemberontakan Jokyo. Dimulai dengan Kasuke dan para petani lain yang secara damai memprotes kenaikan pajak yang terlalu tinggi.
Namun demonstrasi berakhir dengan kerusuhan skala besar. Hasilnya, kerusuhan ini membuat Kasuke dan para petani lainnya yang dianggap dalang kerusuhan, ditangkap dan dieksekusi pada tanggal 1 Januari 1687.
Muncul berbagai kisah dan legenda sejak peristiwa ini. Ada yang mengataka bahwa sebelum dieksekusi mati, Kasuke mengutuk penguasa klan Matsumoto saat itu, keluarga Mizuno. Kutukannya itu diyakini menyebabkan serangkaian nasib buruk yang akhirnya membuat Mizuno lengser dari kekuasaan pada tahun 1725.
Setelah lengser dari kekuasaan, Mizuno menyumbangkan patung batu ke kastil tersebut dengan harapan dapat menenangkan kutukan Kasuke.
Baca: Misteri Alunan Gamelan, Tangisan dan Pintu Gerbang Gaib
Hampir tepat 200 tahun setelah kematiannya, ketika gerakan hak asasi manusia nasional tumbuh pada tahun 1870-an dan 1880-an, patung itu menjadi objek pemujaan utama di tempat yang akhirnya dikenal sebagai Kuil Jokyo Gimin-sha, tempat untuk menghormati mereka yang tewas dalam pemberontakan, dan didirikan dengan dukungan dari keluarga Mizuno yang bertobat.
Meskipun demikian, ketika Kastil Matsumoto mulai miring ke satu sisi pada akhir Periode Meiji (1868-1912), kutukan Kasuke kembali dikait-kaitkan. Saat ini, kastil itu telah diperbaiki, dan sebuah museum peringatan sekarang berdiri di seberang kuil.
You must log in to post a comment.