Dahulu, tanaman ini ditakuti sebab dikenal beracun. Masyarakat menganggapnya gulma. Namun, pada perkembangannya masyarakat memanfaatkannya sebagai tanaman hias atau tanaman peneduh karena bunganya yang cantik dan harum.
Neomisteri – Papua adalah salah satu tempat dengan fauna dan flora terbanyak di negeri ini. Beragam jenis hewan dan tumbuhan dapat dengan kita temui di pulau yang berbentuk seperti burung tersebut. Salah satunya adalah Mahkota Dewa. Bahasa latinnya Phaleria Macrocarpa.
Tumbuhan yang kita kenal sebagai tanaman obat di Indonesia ini banyak kita jumpai di pulau tersebut. Di Cina, tumbuhan dengan nama Shian Tao ini sudah lebih dahulu dikenal dan dimanfaatkan sebagai obat untuk penyembuhan berbagai penyakit.
Baca: 4 Ramuan Herbal untuk Pengobatan Kista
Dahulu, tanaman ini ditakuti sebab dikenal beracun. Masyarakat menganggapnya gulma. Namun, pada perkembangannya masyarakat memanfaatkannya sebagai tanaman hias atau tanaman peneduh karena bunganya yang cantik dan harum. Ukurannya tidak terlalu besar dengan tinggi tiga meter tentu sangat cocok sebagai pohon peneduh.
Selain sebagai tanaman hias, tentunya mahkota dewa sering kita manfaatkan sebagai tanaman obat. Bagian yang paling banyak dimanfaatkan untuk pengobatan adalah buah. Buah mahkota dewa atau dalam istilah Latin Simplisia Phaleriae Fructus memiliki betuk bulat. berwarna hijau saat masih muda dan merah cerah ketika matang.
Baca: Ramuan Pengencang Tubuh dan Miss V
Buah mahkota dewa terdiri dari kulit, daging, cangkang biji, dan biji buah. Biji buah adal bagian paling dihindari karena cukup beracun. Pada buah mahkota dewa ini terkandung banyak zat aktif yang sangat berguna untuk tubuh kita. Seperti:
Alkaloid, zat ini bersifat detoksifikasi, sehingga dapat menetralisir racun dalam tubuh. Saponin, bermanfaat sebagai sumber antibakteri dan antivirus, meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan vitalitas, serta mengurangi kadar gula dalam darah dan penggumpalan darah.
Flavonoid, melancarkan peredaran darah dan mencegah penyumbatan di pembuluh darah; mengurangi kandungan kolesterol dan penumbunan lemak pada dinding pembuluh darah; mengurangi kadar risiko penyakit jantung koroner; mengandung antiinflamasi (antiradang), sehingga dapat berfungsi sebagai anti-oksidan; mengurangi rasa sakit jika terjadi pendarahan atau pembengkakan. Dan Polifenol, berfungsi sebagai antihistamin (antialergi).
Mengolah Mahkota Dewa
Karena khasiatnya ini, maka mahkota dewa bisa dimanfaatkan sebagai obat. Namun, sebelum mengolahnya terlebih dahulu perlu juga kita tahu cara menyimpannya agar lebih awet. pengawetan buah ini dapat dilakukan dengan pendinginan, pengalengan, dan pengeringan. Pada pendinginan tentu kita semua tahu seperti apa caranya. Juga dengan pengalengan yang umumnya dilakukan di pabrik.
Baca: Ramuan Peningkat Kejantanan
Sementara, pengeringan buah mahkota dewa bertujuan mengurangi kadar air, agar tidak ada air yang tersisa untuk media hidup mikroba perusak, sehingga dapat memperpanjang umur buah mahkota dewa tersebut.
Sementara cara mengolah mahkota dewa tidaklah terlalu sulit. Daging buah segar dipotong menjadi kecil dan dikeringkan. Setelah kering, daging buah mahkota dewa tersebut direbus. Air hasil rebusan tersebutlah yang dikonsumsi sebagai obat. Namun, untuk penyakit tertentu biasanya dicampur dengan bahan obat lainnya.
Baca: Ramuan Penyubur Kandungan
Bagian buah mahkota dewa ini berguna untuk menyembuhkan berbagai penyakit, diantaranya diabetes, rematik, kangker payudara, kangker rahim, asam urat, hepatitis, disentri dan lain-lain. Akan tetapi, saat ini banyak juga didapati teh buah mahota dewa yang terbuat dari kulit serta daging buah, sehingga tidak perlu repot-repot mengolahnya.
Wajarlah jika mahkota dewa banyak dicari. Sebab kesehatan sangat berarti bagi manusia semacam kita. Dan mahkota dewa ini seperti layaknya sala satu dewa penolong di himpitan ekonomi sekarang ini.
sangat bermanfaat informasinya