Sebagai pecinta alam dan yang gemar bertualang, di antara teman-temannya Anto tergolong salah satu orang pemberani sehingga banyak yang mengatakan urat takutnya sudah putus ….
oleh: Bowo S Pagama
Neomisteri – Malam itu, suasana Reuni di salah sebuah cafe di bilangan Kemang sangat ramai. Maklum, selama ini semua kegiatan terkendala oleh pandemi COVID-19 yang berkepanjangan. Oleh sebab itu, pelonggaran pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh kami semua.
Baca juga: Hajat Terkabul Berkat Wirid
Seperti biasa, Anto dikerumuni oleh banyak temannya. Maklum, sampai dengan sekarang, tiap ada kesempatan ia masih selalu mendaki gunung yang ada di Jawa, kadang, Anto juga mendaki gunung-gunung yang ada di luar Pulau Jawa. Maklum, selain punya jabatan yang lumayan tinggi di kantornya, Anto juga mendapatkan dukungan penuh dari istri dan seluruh keluarganya.
Rini, si nyinyir langsung melontarkan pertanyaan; “To … Lu masih suka naek gunung? Ada cerita horor gak?”
Rudy, Bagong (nama julukan-red) dan Karung (nama julukan-red) pun sontak menjawab hampir bersamaan; “Mana ada dedemit yang doyan?”
Bagong langsung menambahkan sambil bergumam; “Gua masih inget mantranya; demit orang ndulit, setan ora doyan, mansion ombenanku”.
Mendengar itu semua langsung tertawa riuh. Maklum, arti dari kalimat itu adalah; demit tidak menyentuh; setan tidak suka; mansion (sejenis minuman keras-red) minumanku. Sebenarnya, suasana itulah yang membuat kami selalu riang dan merindukan untuk dapaty kembali berkumpul bersama. Tak dapat dipungkiri, persahabatan, khsususnya di kalangan pecinta alam memang terasa begitu kental dan abadi.
Baca juga: Berkat Mengamalkan Ini, Dagangannya Selalu Laris Manis
Karung coba angkat bicara; “Gua tau pasti. Anto dapet warisan mantra dari Bokapnya. Kata Bokap gua, Bokapnya Anto adalah salah satu pejuang gerilya yang jago nyegat konvoi musuh dari tempat-tempat yang angker”.
“Wah … boleh tuh. Apalagi perumahan gua tergolong angker. To … warisin ke gua dong”, rengeknya.
“Nyir … Lu emang udah siap ngeliat begituan?” Tanya Markus kepada Rini yang biasa dipanggil nyinyir.
“Siap … gak siap?” Jawabnya seenaknya, “tapi jujur, gua butuh. Kalo pulang malem gua suka merinding … apalagi kalo lewat taman yang deket rumah”, imbuhnya.
Anto, Rudy, Bagong dan Karung langsung saling pandang. Anto menatap tajam keempat sahabatnya seara bergantian seolah ingin mendapatkan jawaban dari mereka. Sekali ini Anto tampak tegang, beberapa kali ia menghisap rokoknya dalam-dalam dan menghembuskannya dengan keras seolah ingin melepaskan beban yang mengimpit dadanya.
“Brengsek lu … Rung (Karung-red), rahasia gua jadi kebongkar”, rutuknya kepada Karung.
Karung pun tersenyum penuh arti. Akhirnya Anto pun mengalah; “Kata Bokap gua, kalo dibaca sekali, maka, bahu kanan setan akan patah. Kalo tiga kali badannya setan bakal ancur, kalo empat kali semua setan yang ada badannya bakal ancur tanpa sisa”.
Baca juga: Mantra Awet Muda
“Puasanya enggak makan yang berjiwa selama dua puluh satu hari. Selama itu, tiap abis salat fardu, amalan dibaca sebanyak tujuh kali sambil tahan napas. Lakukan tiga kali berturut-turut”, lanjutnya.
“Nah … ketika kita masuk daerah yang dianggap angker, cukup baca tiga kali sambil tahan napas”, imbuhnya menerangkan.
“Adapun mantranya adalah:
Bismillahirrahmannirrahiim
Qulhuwa geni
Bismillahirrahmannirrahiim
Qul lhuwallāhu aḥad kun fa yakun
Mā syāallāhu qadīran abadān abadān
“Oke … gua rasa cukup. Dan moga bermanfaat ama Lu semua”, pungkas Anto sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.
“Pantes urat takutnya putus, kalo dibaca empat kali setan pada ancur …”, gumam Bagong dan Rudy hampir bersamaan.
Begitu usai, kami kembali ke rumah masing-masing dengan kenangan yang begitu indah.