Wajar, betapa tidak, bangunan yang sejatinya merupakan benteng pertahanan pada abad 13 ketika masih terjadi perang saudara di Irlandia, ternyata, merupakan tempat pembantaian yang teramat keji dan sadis ….
oleh: Satrio Pinandhito
Neomisteri – Tampaknya, di Jakarta, Yok tetap saja tak dapat beristirahat dengan tenang. Selain berkumpul dengan kami, ia juga harus mendatangi keluarganya yang selama ini memberikan dukungan serta sahabat lain yang kiranya mudah dijangkau.
Ternyata tidak cukup sampai di situ, hubungannya dengan sesama crew di kapal pesiar itu juga membuatnya lumayan sibuk menjawab pertanyaan tentang kota di Indonesia yang layak untuk mereka kunjungi. Belum lagi ia harus membaca dan menerjemahkan naskah yang dikirim untuk diterbitkan.
Baca: Tragedi Junko Furuta
Dari beberapa naskah yang masuk, Yok ternyata memilih Leap Castle kiriman dari Fiona (25 tahun) yang mengaku masih keluarga dengan Ardan (25 tahun) sahabatnya yang sama-sama bekerja sebagai crew salah satu kapal pesiar yang menjelajahi Kepulauan Karibia — Yok langsung saja menyisihkan untuk segera dikerjakan.
Menurut Fiona yang kali ini sengaja datang ke tempat itu untuk berkontemplasi, hasilnya, ternyata tidak begitu jauh berbeda dengan apa yang sudah sering diungkapkan lewat berbagai tulisan. Klan O’Carroll pertama kali membangun Leap Castle pada 1250 M.
Seiring dengan perjalanan sang waktu, peristiwa berdarah pertama terjadi pada rentang 1532 ketika pemimpin klan meninggal dunia. Sengketa perebutan kursi kepemimpinan pun terjadi dan baru berakhir ketika Tiege O’Carroll meneriakkan ritus suci seraya menghunus pedang dan menghunjamkannya ke punggung sang imam, Thaddeus O’Carroll, yang tak lain adalah kakak kandungnya.
Baca: Bikin Merinding, Proses Pemakaman Langit di Tibet
Dalam keadaan bersimbah darah dan kesakitan yang teramat sangat, Imam Thaddeus O’Carroll menghembuskan napas yng terakhir ninggal di atas altar suci dengan disaksikan oleh hampir seluruh keluarganya. Fiona kembali melanjutkan, sejak peristiwa itu, arwahnya menghantui setiap penghuni Leap Castle untuk meminta keadilan kepada seluruh anggota Klan O’Carroll.
Lebih lanjut Fiona menyatakan; “Sejak peristiwa itu, perlahan namun pasti, sebutan Leap Castle berubah menjadi Bloody Chapel.” “Benar, manusia akan jadi srigala di antara sesamanya jika untuk memperebutkan harta, tahta dan wanita”, sambung Fiona.
Pada rentang 1500-an, klan O’Carroll melakukan persekutuan dengan klan Mc Mahon yang dikenal sebagai salah satu klan yang begitu piawai memainkan senjata.
Boleh dikata, kala itu, selurut daratan Irlandia mengakui, klan Mc Mahon adalah satru-satunya klan yang andal dalam hal olah senjata. Oleh karena itu, untuk menghadapi musuh bebuyutannya yang dianggapnya amat tangguh, maka, klan O’Carroll bersekutu dengan klan Mc Mahon dengan iming-iming hadiah yang menggiurkan.
Pertempuran yang demikian sengit terjadi. Namun apa daya, kali ini, sang musuh harus mengakui ketangguhan klan Mc Mahon. Kemenangan tersebut dirayakan di Leap Castle.
Pembantaian Klan Mc Mahon
Di tengah-tengah suasana sukacita, ternyata, klan O’Carroll punya niatan yang busuk. Mereka sepakat ketimbang harus membayarkan hadiah yang semula dijanjikan kepada klan Mc Mahon, klan O’Carroll lebih memilih untuk membunuh mereka dengan menggunakan racun yang dicampurkan di dalam sebagian makanan dan minuman.
Baca: Glasgow Smile, Metode Penyiksaan Sadis Inspirasi Wajah Seram Joker
Akibatnya, ke 40 orang klan Mc Mahon meregang nyawa di Leap Castle. Sejak saat itu, arwah penasaran dari 40 orang klan Mc Mahon pun menghantui Leap Castle.
Dan ternyata, diam-diam klan O’Carroll selalu melakukan pembantaian terhadap para musuh-musuhnya. Kenyataan itu terungkap pada rentang 1922, ketika salah seorang pekerja di Leap Castle menemukan lorong bawah tanah yang dipenuhi puluhan kerangka manusia di atas paku kayu di sebuah ruangan yang mirip penjara.
Walau pada 1922 pernah dihancurkan oleh IRA, namun, pada 1991, kepemilikannya telah berpindah tangan ke Sean dan Ane Ryan. Keduanya kembali memulihkan kondisi bangunan itu seperti semula. Seiring berjalannya waktu, kedua bersaudara itu dapat hidup berdampingan dengan segenap arwah penasaran yang ada di Leap Castle.