Neomisteri – Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Royke Lumowa mengungkapkan kisah perjalanan tugasnya selama terjun langsung dalam pelaksanaan operasi Ketupat yang dimulai sejak 8 Juni hingga 24 Juni 2018, guna memastikan pengamanan arus mudik-balik berjalan lancar.
Kakorlantas memulai perjalanan dari Jakarta hingga Surabaya. Kakorlantas beserta jajaran terus berada di jalur mudik, baik dalam tol maupun jalan non tol. Pengecekan pada jalan tol fungsional juga dilakukan, mulai Kertasari-Krapyak, Salatiga-Kertasura dan Wilangan-Kertosono.
Sejumlah titik-titik rawan kemacetan tidak luput dalam pantauannya guna memastikan langsung keamanan, keselamatan dan kelancaran para pemudik. Seperti di jembatan Kali Kuto dan tanjakan Kali Kenteng.
Tidak hanya sarana dan pra sarana jalan, Kakorlantas juga memantau langsung bagaimana kedisiplinan dan ketertiban masyarakat selama arus mudik-balik lebaran 2018 dalam berlalu lintas.
“Bagus, pemudik cukup tertib. Tingkat kecelakaan menurun juga itu tidak terlepas dari kedisiplinan yang meningkat. Mereka cukup sadar bagaimana berkendara yang baik. Dan tidak ada kecelakaan massal. Hanya satu-satu di seluruh Indonesia. Jadi kalau dijumlah, cukup signifikan. Tapi itu menurun dibanding tahun lalu,” kata Kakorlantas.
“Kemudian ketertiban berlalu lintas dan menjaga antrian juga cukup baik. Sepeda motor pun kami melihat di arteri yang berboncengan lebih dan muatan lebih sampai extending depan ke belakang. Tapi itu sedikit, sangat jauh dibanding tahun lalu,” kata Kakorlantas.
Di akhir, Kakorlantas menyampaikan, bahwa berada langsung di lapangan merupakan kebahagiaan karena dapat langsung berinteraksi dengan masyarakat, baik para pemudik maupun masyarakat sekitar dan juga para petugas gabungan.
“Lebih banyak sukanya, karena sekali pun ada duka, tapi itu untuk kebahagiaan semua. Sehingga lelah-letih itu sebagai bumbu pelayanan kami kepada masyarakat, karena pekerjaan sudah kami anggap sebagai hobi,” jelas Kakorlantas.