Jika kelaparan dapat mengganggu kesehatan, sebaliknya puasa Ramadan malah menimbulkan keseimbangn anabolisme dan katabolisme yang membuat asam amino dan berbagai zat lainnya mampu meremajakan sel dan komponennya memproduksi glukosa darah.
Neomisteri – Mukjizat puasa sudah terbukti adanya. Ditinjau sisi ilmiah, tidak ditemukan efek merugikan dari puasa Ramadan terhadap kesehatan manusia mulai dari organ jantung, paru-paru, hati, ginjal, mata, hematologi dan lainnya.
Para pakar nutrisi dunia mengartikan puasa atau kelaparan (starvasi) sebagai pantangan mengkonsumsi nutrisi baik secara total atau sebagian dalam jangka panjang atau jangka pendek.
Baca: Hipnoterapi untuk Menghilangkan Trauma dan Rasa Sakit
Itu berbeda dengan konsep puasa dalam Islam yang secara substansial adalah menahan diri tidak makan, minum dan berhubungan seksual mulai terbit fajar hingga terbenam matahari dengan disertai niat.
Nah karena perbedaan itulah puasa Ramadan memiliki subtansi berbeda dengan kelaparan biasa. Malah puasa diyakini memiliki mukjizat bagi mereka yang menjalankannya. Seperti dikutip dari tulisan Dr Widodo Judarwanto SpA di Kompasiana, berikut ini mukjizat puasa:
1. Keseimbangan anabolisme dan katabolisme. Jika kelaparan dapat menggangu kesehatan, sebaliknya puasa Ramadan malah menimbulkan keseimbangn anabolisme dan katabolisme yang membuat asam amino dan berbagai zat lainnya mampu meremajakan sel dan komponennya memproduksi glukosa darah.
Cadangan protein dalam hati dari asupan nutrisi ketika berbuka dan sahur membuat tubuh mampu terus memproduksi protein esensial seperti albumin, globulin dan fibrinogen.
2. Tidak akan mengakibatkan pengasaman dalam darah. Bedanya lagi dengan kelaparan, penelitian menunjukkan bahwa dalam puasa, asam amino teroksidasi dengan pelan dan zat keton tidak meningkat dalam darah sehingga tidak mengakibatkan pengasaman dalam darah.
3. Tidak berpengaruh pada sel darah manusia. Setelah diteliti, puasa rupanya tidak berpengaruh pada sel darah manusia. Tak ada perbedaan jumlah retikulosit, volume sel darah merah serta rata-rata konsentrasi hemoglobin dengan saat tidak puasa.
Baca: 5 Tips Alami Melakukan Detoks
4. Puasa pada penderita diabetes tipe 2 tidak berpengaruh. Penderita diabetes tipe 2 aman menjalankan puasa karena tidak terdapat perbedaan protein gula, protein glikosilat dan hemoglobin glikosilat. Namun diabetes tipe tertentu sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.
5. Pengaruh pada Ibu hamil dan menyusui. Dalam sebuah penelitian disimpulkan tidak terdapat perbedaan kadar glukosa serum, asam lemak bebas, trigliserol, keton, beta hidroksi butirat, alanin, insulin, glucagon dan hormon tiroksin.
6. Bermanfaat Bagi Jantung. Sejumlah penelitian menyebut tidak terdapat perbedaan yang mencolok saat berpuasa dibandingkan saat tidak berpuasa. Puasa tidak mempengaruhi secara metabolisme lemak, karbohidrat dan protein.
Justru saat puasa rupanya terjadi peningkatan HDL dan apoprotein alfa1. Penurunan LDL sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Baca: Hipnotis untuk Memperbesar Payudara
7. Sangat efektif meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal. Konsentrasi urin dalam ginjal sangat efektif ditingkatkan saat berpuasa. Dalam keadaan tertentu hal itu akan memberi perlindungan terhadap fungsi ginjal.
Kekurangan air dalam puasa ternyata dapat meminimalkan volume air dalam darah yang berakibat berakibat memacu kinerja mekanisme pengatur pembuluh darah dan memacu fungsi kerja sel darah merah.
8. Bermanfaat dalam pembentukan sperma. Puasa juga mempengaruhi kesuburan laki-laki. Puasa bermanfaat dalam pembentukan sperma melalui perubahan hormon hipotalamus-pituatari testicular dan pengaruh kedua testis.