Namun keajaiban terjadi. Di tengah reruntuhan puing-puing bangunan yang rata dihantam tsunami, sebuah masjid masih dengan tegak berdiri. Hantaman tsunami hanya merusak interior dan bangunan luar masjid tersebut.
Neomisteri – Pada pukul 7.58 WIB tanggal 26 Desember 2004, gempa dahsyat terjadi di kedalaman laut Samudra Hindia. Gempa berkekuatan 9,3 skala ritcher ini tak pelak menciptakan gelombang tsunami besar yang menghancurkan daratan yang berada di sekitar pusat gempa.
Sedikitnya, delapan wilayah daratan menjadi korban keganasan gelombang tsunami dan menyebabkan jatuhnya 230 ribu korban jiwa di Aceh, Sumatera Utara, Pantai Barat Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India, Srilanka hingga Pantai Timur Afrika.
Namun dari sekian wilayah yang diterpa, Aceh menjadi lokasi yang paling parah mengalami kerusakan. Pasalnya, provinsi yang terletak di ujung barat wilayah Indonesia itu berada paling dekat dengan pusat gempa dan hanya berjarak sekitar 160 km.
Kota Banda Aceh menjadi salah satu kota di Aceh yang tingkat kerusakannya paling tinggi. karena lokasinya yang berada tidak jauh dari tepi pantai. Banda Aceh bagai rata dengan tanah usai diterpa gelombang tsunami yang disinyalir mencapai ketinggian lebih dari 9 meter.
Namun keajaiban terjadi. Di tengah reruntuhan puing-puing bangunan yang rata dihantam tsunami, sebuah masjid masih dengan tegak berdiri. Hantaman tsunami hanya merusak interior dan bangunan luar masjid tersebut.
Masjid itu diketahui bernama Masjid Agung Baiturraham dan sejak lama menjadi kebanggaan masyarakat Aceh. Saat diterpa tsunami, Masjid yang terletak di pusat kota Banda Aceh itu telah berusia seratus tahun lebih atau tepatnya 123 tahun.
Pembangunan masjid dimulai pada tahun 1879 dan selesai pada 1881. Masjid ini dirancang oleh seorang arsitek asal Italia dan dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda sebagai tanda rekonsiliasi setelah aksi mereka melakukan penghancuran sebuah masjid tua selama perang Aceh.
Setelah enam tahun berlalu dari tsunami dahsyat dan melalui berbagai perbaikan dan renovasi, Masjid Raya Baiturraham kini masih kokoh berdiri dan menjadi pusat peribadatan kaum muslimin di Banda Aceh.
Donni,ghatel ente…
kalian kamu sangat aneh bangunan ini di bangun dengan niatan iklas dan beragama islam,
mau lihat tentang berita salim terbakar karena tersambar petir ?
luar biasa memang orang italia dan orang belanda, bisa membuat bangunan yang kuat dan kokoh … kalau tuhannya mereka Yesus, harusnya SUBHANAYESUS dong …
buat yang bilang itu kebesaran allah, liat neh
http://www.gaijinside.com/news/kamen-rider-survives-the-tsunami/
kamen rider, selamat dari terjangan tsunami, pasti karena kebesaran Kotaro Minami, itu kan patung dia makanya terlindungi
atau ini ??
http://religion.blogs.cnn.com/2011/04/10/japan-shrine-survives-tsunami/
tuh kuil Shinto selamat
itu karena kebesaran Dewi Kannon, itu kan rumahnya juga, makanya terlindungi
semua hal jangan langsung main jebret agama dan pembenaran, pake otak dan logika juga
hai otak udang…coba loe yg mengalaminya…pasti mikir 1000x mau ngoment kaya tadi
mANTAAAAAPPPPPPP ……………………..
itu karena kebesaran ALLAH itu rumah Allah swt, mangkanya masjid itu terlindungi,,,,
semua bangunan yg strukturalnya baik/ rancang bangunanya bagus, saya kr tahan gempa ,bkn karena itu masjid,. karena banyak masjid yg lain hancur karena gempa. juga ada bangunan lain yg aman kena gempa .
Citro Oto @
Yah krana saya kira anda bukan orang bergama mknya bisa bilng seperti itu …
kepda siapa anda akn kembali ???
Tidak hanya di Kobe ataupun Aceh, tapi keajaiban Masjid tetap berdiri kokoh setelah gempa juga terjadi di Port-au-Prince, Haiti setelah gempa besar yang terjadi pada tanggal 20 Januari 2010. Ini websitenya:http://nuruddina.blogspot.com/2010/02/masjid-di-haiti-selamat-dari-gempa-bumi.html
Itu mah bukan Mesjid Raya Baiturahman… tapi Mesjid Raya Lhok ‘Nga, Aceh Besar NAD..
itu mesjid Baiturrahman Banda Aceh,,
bukan d Lhoknga,,
kamu blm prnh ksana yaa??
maaf, kayaknya tahunnnya salah tuh,..SEINGET SAYA 26 desember 2004or2005
Terima kasih atas koreksinya.. 🙂
kejadiannya pagi hari tgl 26 Desember 2004..