asd

Amalan Hidup Tenang dan Penderas Rezeki

Tak ada yang dapat menepis, dua tahun belakangan, tepatnya bersamaan dengan pandemi yang berkepanjangan, maka, hidup dan kehidupan banyak orang bak dalam ketidakpastian …
oleh: Aji Sumarno

 

 

Neomisteri – Entah sudah berapa kali Yuri (30 tahun) mondar-mandir di rumah kontrakannya yang berukuran 3,5 meter x 7 meter itu. Ia begitu gelisah, Dewi (28 tahun) sang istri hanya dapat menatap dengan pandangan penuh kekhawatiran.

Betapa tidak, selain berjalan mondar-mandir sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal, Yuri selalu saja menyalakan rokoknya — boleh dikata, tak sampai dua menit, setelah mematikan rokoknya di asbak yang mulai penuh, ia kembali menyalakan rokok yang baru.

Baca: Manfaat Amalan Surat Al Waqiah Untuk Rejeki Melimpah

“Sudah A’ … jangan terlalu dipikirin, nanti malahan sakit. Kita jadi repot semua”, demikian kata Dewi lirih.

Yuri hanya menggumam. Kata-katanya tidak jelas. Yang pasti, sejak terkena pengurangan pegawai di kantornya, dengan berbekal uang kerahiman yang tak seberapa besar ia harus mampu berjuang untuk menghidupi keluarganya.

Tanpa terasa, seminggu sudah Yuri berada di rumah dengan perasaan tak menentu. Ia benar-benar terpukul dan menyalahi nasib buruk yang menimpanya. Akibatnya sudah dapat kita duga bersama, hampir tiap saat, ia selalu menyahuti kata-kata sang istri dengan nada tinggi dan ketus. Selain itu, waktunya hanya dihabiskan untuk melamun, melamun dan melamun ….

Baca: Mengenal Lebih Dekat Ajian Brajamusti

Berbeda dengan tetangganya, Bang Opar (35 tahun), lelaki yang berasal dari Karawang dan setelah terkena pengurangan pegawai di kantornya langsung bergabung dengan “ojol”, tampak tenang, damai dan penuh dengan canda. Tepatnya keluarga bahagia. Ya … Opik (3,5 tahun) buah cintanya, selalu bertingkah menggemaskan sehingga membuat Bang Opar dan istrinya, Asni (33 tahun) tertawa.

Kenyataan itu membuat Dewi tercenung. Setelah menimbang masak-masak, akhirnya, Dewi memberanikan diri untuk mengingatkan Yuri. “A … coba sekali-kali ngobrol sama Bang Opar, siapa tau ada jalan keluar”.

Sesaat Yuri termangu. Ia sadar, belakangan, ia telah menyia-nyiakan Dewi. Boleh dikata, waktunya hanya dihabiskan untuk melamun dan marah-marah. Begitu kesadaran datang, Yuri langsung memeluk sang istri erat-erat sambil menangis dan meminta maaf. Ia langsung menciumi Dewi yang membalasnya dengan panas … malam itu, keduanya tertidur kelelahan sambil tersenyum.

Esoknya, lepas salat Subuh, Yuri mulai membantu meringankan pekerjaan Dewi dengan menyapu teras yang tak seberapa luas itu kemudian ia pun duduk santai ditemani segelas kopi dan beberapa potong goreng pisang. Bang Opar pun melakukan hal yang sama. Setelah saling sapa, Yuri menawarkan kopi kepada Bang Opar. Tak lama kemudian, keduanya sudah terlibat dalam pembicaraan yang hangat ….

Baca: Ajian Penolak Teluh

Ketika Yuri menanyakan apa rahasia kebahagiaan keluarganya, Bang Opar pun dengan santai menjawab; “Serahkan semua kepada Allah. Kuncinya, dirikan salat tepat waktu dan banyak-banyak istighfar dan salawat”.

Yuri langsung terdiam, selama ini, ya … selama ini, terkadang ia suka melupakan salat karena kesibukannya. Kata-kata Bang Opar sangat menempelak, di dalam hati, Yuri pun berjanji untuk mendirikan salat tepat waktu dan memperbanyak istighfar serta selawat.

“Kalau boleh tau, bacaan dan tata caranya bagaimana Bang?” Tanya Yuri penasaran.

“Pertama, baca Astaghfirullah seratus kali, lalu, Selawat seratus kali dan diakhiri dengan Laa Ilaha Illallah juga seratus kali. Lakukan setelah mendirikan salat Ashar dan Subuh. Insya Allah, hidup akan tenang dan pintu rezeki pun bakal terbuka”, jawab Bang Opar sambil tersenyum, kemudian pamit untuk pulang dan bersiap-siap menunggu order untuk mengantarkan penumpang ke tujuan.

Sejak itu, Yuri tampak lebih tenang dan lebih mendekatkan diri kepada Sang Maha Pencipta.

Singkat kata, tak sampai tiga bulan, hidup dan kehidupan Yuri pun mulai menampakkan kemajuan. Bahkan, ia mendapatkan karunia yang benar-benar sangat diharapkan. Dewi sang istri kini mulai mengandung.

Mengetahui hal itu, Bang Opar pun langsung saja berkata dengan riang; “Alhamdulillah … makin tenang, usaha lancar, eh … dapet hadiah yang ditunggu-tunggu”.

“Iya Bang … makasih ya, Abang udah ngingetin saya”, jawab Yuri sambil memegang tangan Bang Opar erat-erat.

artikel terkait

Apa komentarmu?

Artikel Terbaru

ARTIKEL MENARIK LAINNYA

3 Ilmu Pelet Terpopuler di Indonesia

Khazanah budaya masyarakat mengenal berbagai macam Ilmu Pelet atau Ajian Asihan. Namun dari sekian banyak Ilmu Pelet yang ada, sedikitnya ada tiga Ilmu Pelet...

Shalawat Untuk Melapangkan Kesempitan

Dikisahkan seorang mufti dari negeri Syam, Hamid Affandi Al-'Imadi pernah bermimpi bertemu Rasulullah dan diajarkan untuk membaca shalawat ini. "Jika seseorang mengamalkan shalawat ini,...

Artikel Terpopuler