Kekeramatan makam yang berada di areal Anjungan Jawa Timur, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, ternyata dahsyat luar biasa ….
oleh: Prio Sunandar
Neomisteri – Menurut tutur yang berkembang di tengah-tengah masyarakat khususnya yang sudah berusia lanjut dan mukim di Cipayung dan sekitarnya, pada zamannya, Mbah Kuning dikenal sebagai salah satu penyebar Agama Islam bahkan sudah tergolong Waliullah.
Sayang, masyarakat sekitar tak pernah tahu dari mana sang Waliullah berasal. Salah atau dua orang tetua yang pernah mendengar tentang Mbah Kuning hanya bisa mengatakan dengan dialek Betawi yang kental; “Rasanya, Baba atawa Engkong enggak pernah cerita dari mane asal Mbah Kuning. Nyang saya inget cuman Beliao sangat arif, santun, dermawan, ama wibawa”.
Baca: Sumur Keramat Penggila Judi
“Boleh dikate, sehari-harinye ngajarin ilmu agame. Naah… mangka dari entu, banyak orang nyang dateng ke Beliao buat bermacem,-macem maksud. Semuanye balik dengan gembira karena Mbah Kuning bise ngasih jalan keluar same ama nyang diarepin”, tandas Bang Ali kepada neomisteri.
Ketika neomisteri mencoba menelisik lebih jauh tentang kekeramatan Makam Mbah Kuning, lelaki yang belakangan lebih menghabiskan waktunya untuk memancing di danau yang ada di sekitaran TMII itu hanya tersenyum sambil memperhatikan ujung jorannya.
Setelah menghisap rokoknya beberapa kali, akhirnya, Bang Ali pun menyahut; “”Kalu sual keramat, itu mah biase. Kalu ilmunye udah nyampe, make, orang jadi deket ama Nyang Di Atas … nah, itu sebabnye, segale ape yang diminta bakal dipenuhin ama Alloh. Bukan cuman entu, Beliao juga pasti dijage ame tentara Alloh … nah ntu nyang bikin orang banyak bilang “keramat”.
Baca: Hantu Pelayan Wanita Malang di Kastil Himeji
Neomisteri mencoba mencerna apa yang dingkapkan oleh Bang Ali dengan secara teliti. Ternyata yang dimaksud oleh Bang Ali, tentara Allah tak lain adalah merupakan malaikat penjaga huruf Al Qur’an yang setiap saat dilantunkan oleh Mbah Kuning baik dalam salat, doa ataupun dzikir. Dengan kata lain, interaksi yang intens dan berkepanjangan membuat para malaikat penjaga huruf dalam Al Quran selalu berada atau tidak mungkin menjauh dari sosok yang acap menyebutnya.
Hal itu berlaku sampai sosok yang acap menyebutnya kembali ke haribaan-Nya. Dengan kata lain, itu adalah salah satu bentuk dari sekian banyak bentuk kekuasaan Allah dalam menjaga para hamba yang dikasihinya.
Makam Keramat Mbah Kuning
Makam keramat Mbah Kuning yang memang sudah lebih dahulu ada jauh sebelum TMII dibangun. Menurut salah seorang yang bertugas di Anjungan Jawa Timur, ia enggan disebutkan namanya karena tidak merasa kompeten untuk menceritakan ihwal Mbah Kuning hanya bisa mengatakan; “Mulanya, ketika sekitar 1972 tepatnya ketika sedang pembangunan TMII, sebenarnya, makam Mbah Kuning termasuk yang akan direlokasi”.
“Tapi apa daya, selain hampir sebagian pekerja kesurupan secara masal, alat-alat berat yang digunakan untuk merobohkan pohon yang ada di bawahnya mendadak rusak tanpa sebab. Melihat kejadian itu, akhirnya semua sepakat, pohon dan makam keramat itu dibiarkan tetap berada di tempatnya semula”, lanjutnya lagi.
Baca: 5 Legenda Hantu Toilet Mengerikan di Jepang
“Menurut beberapa orang pintar yang dihubungi oleh pihak Anjungan Jawa Timur dan menyempatkan diri untuk datang hanya bisa berkata; pohon dan makam itu adalah satu kesatuan utuh yang tak terpisahkan”, imbuhnya, “maklum, pohon tersebut sejatinya merupakan payung dari pusara tempat peristirahatan terakhir sang Waliullah”, tambahnya.
“Karena yang beristirahat di makam itu adalah seorang Waliullah, maka, tak jarang ada yang sesekali mencium aroma bunga bahkan wewangian yang sulit untuk dikatakan karena ia baru pertama kali menciumnya dan menguar dari makam keramat Mbah Kuning”, pungkasnya sambil mohon maaf karena hanya itu cerita yang berhasil ia himpun selama bertugas.
Neomisteri juga menghaturkan terima kasih, walau tak berhasil mendapatkan keterangan lebih jauh, terutama tentang sosok Mbah Kuning, sang Waliullah yang arif, santun, dermawan namun berwibawa.