Gendruwo diyakini kerap tinggal di aliran sungai, bangunan tua, bangunan kosong dan pepohonan besar dan rindang seperti beringin. Namun Genderuwo dipercaya lebih banyak tinggal di daerah hutan atau daerah yang jarang disinggahi manusia.
Neomisteri – Genderuwo, salah satu legenda makhluk halus yang terkenal di pulau Jawa. Masyarakat Jawa biasanya menyebutnya “Gendruwo”. Sedangkan masyarakat Sunda biasanya mengucapkannya “Gandaruwo”.
Saat menampakkan diri, Genderuwo berwujud raksasa hitam dan bertubuh kekar yang dipenuhi bulu seperti kera. Genderuwo diyakini merupakan perwujudan dan arwah penasaran orang yang mati tidak wajar. Seperti bunuh diri atau kecelakaan.
Baca: Keangkeran Pulau Boneka
Gendruwo diyakini kerap tinggal di aliran sungai, bangunan tua, bangunan kosong dan pepohonan besar dan rindang seperti beringin. Namun Genderuwo dipercaya lebih banyak tinggal di daerah hutan atau daerah yang jarang disinggahi manusia.
Sehingga tidak heran, di tempat-tempat seperti itulah Genderuwo biasa menampakkan diri kepada manusia. Saat menampakkan diri, Genderuwo sangat menyeramkan karena tingginya bisa melebihi atap rumah.
Berbeda dengan Siluman atau makhluk jadi-jadian yang kerap mencari mangsa, penampakan Genderuwo hanya untuk menakut-nakuti manusia yang dianggap coba mengusik kediamannya. Tapi ada juga Gendruwo yang diyakini suka mengganggu.
Baca: The Flying Dutchman, Kapal Hantu Yang Meneror Tujuh Samudra
Selain menampakkan diri, Genderuwo suka menakut-nakuti manusia dengan melempar krikil ke atap atau menggerakkan perabotan. Genderuwo juga suka menepuk perempuan yang sedang tidur atau berjalan sendirian di tempat sepi dan gelap.
Genderuwo juga diyakini bisa berubah wujud seperti manusia pada malam hari. Gendruwo kerap menggoda dan mengajak hubungan intim kepada seorang wanita yang sedang sendirian di malam hari dengan menyamar sebagai sang suami.
Baca: Keangkeran Patung dari Sisa Bagian Tubuh Manusia
Seperti dikutip dari wikipedia, ada beberapa daerah yang diyakini menjadi tempat tinggal Gendruwo. Seperti di hutan Jati Cagar Alam Danlaya di sebelah timur Wonogiri. Dan di Purwosari di Kulon Progo.
Istilah Genderuwo dipercaya berasal dari bahasa Kawi, yaitu “Gandharwa” dan berakar dari bahasa sanskerta “Gandharva” yang digambarkan sebagai raksasa yang tinggal dikahyangan. Sementara legenda Genderuwo sendiri dipercaya berasal dari legenda kuno Persia yang berupa sosok siluman raksasa bernama Gandarewa.
Lihat artikel menarik lainnya tentang berbagai legenda di tautan ini.
ada juga genderuwo yg untuk pesugihan.yg suka meminta tumbal,dan mampu membuat pemiliknya jadi kaya.
bahkan adek kandung saya sempat mau di jadikan tumbal.
bangsat banget tuh orang,pengen kaya kok tetangga yang di korbankan.
di tempatku ada,tapi sekarang pemiliknya udah mati,mungkin karna kontrak perjanjiannya dg genderuwo itu sudah habis.dan setelah kematian itu,kini kluarganya miskin kembali.