Suara ucapan salam pada tengah malam juga sering terjadi yang sontak membuat saya terbangun dari tidur saya dan mengecek keluar rumah serta setiap ruangan di dalam rumah. Tetapi tidak ada siapa-siapa. Kadang juga terdengar siualan dan cetukan tangan seseorang untuk memancing burung tersebut agar mau berbunyi.
Neomisteri – Pengalaman misteri dialami seorang pedagang burung. Melalui media sosial, Facebook, dia bercerita tentang keanehan-keanehan nan menyeramkan saat dia memelihara burung perkutut sakit dari ombyokan.
Perkutut sendiri merupakan spesies burung dalam suku Columbidae, dari genus Geopelia. Burung ini merupakan jenis burung pemakan biji-bijian saja, akan tetapi tidak tertutup kemungkinan jika burung ini juga memakan serangga di habitat aslinya.
Baca: Akibat Terkena Teluh
Perkutut jawa (sering kali disebut dengan perkutut lokal) memiliki tubuh berukuran kecil (21 cm). Burung ini bertubuh ramping dan berekor panjang. Kepalanya berwarna abu-abu, dengan leher dan bagian sisi bergaris halus, dan punggung coklat dengan tepi hitam.
Suara perkutut Jawa relatif kecil dan tipis jika dibandingkan dengan jenis perkutut Thailand atau yang acap kali disebut dengan perkutut Bangkok.
Kisah Mistis
Dan bagaimana kisah mistis yang dialami pedagang burung saat memelihara seekor perkutut? Berikut kisahnya seperti dikutip dari Facebook:
“Selamat malam. Kali ini saya ingin berbagi sedikit cerita yang agak membuat sedikit risih untuk saya pribadi. Awal mula cerita saya adalah pedagang burung yang melayani jual beli burung ocehan dan anggungan,” tulisnya.
“Saya dapat ombyokan burung perkutut dan menemukan satu ekor burung yang dulu saya ambil di ombyokan karena burung yang kurang sehat dan saya pisahkan untuk saya rawat sendiri setelah beberapa bulan berjalan burung sudah mulai sembuh dan mulai bunyi.”
Baca: Pengalaman Mistik Penggali Makam
“Tapi akhir-akhir ini, sering terjadi kejadian aneh juga setiap lewat jam 12 malam pasti burung itu berbunyi dan seketika itu juga ada suara ketukan pintu dari kamar tengah tetapi tidak ada siapa-siapa di kamar tengah karena khusus untuk menaruh burung saja.”
“Tidak hanya itu, suara ucapan salam pada tengah malam juga sering terjadi yang sontak membuat saya terbangun dari tidur saya dan mengecek keluar rumah serta setiap ruangan di dalam rumah. Tetapi tidak ada siapa-siapa kadang juga terdengar siualan dan cetukan tangan seseorang untuk memancing burung tersebut agar mau berbunyi suaranya kurang lebihnya seperti ini (cetet, cetet, cetet+siulan perkutut).”
“Pengalaman selanjutnya, setiap malam Jumat, burung itu kenapa sering berdarah? Padahal tidak ada luka sama sekali pada tubuh burung. Pada waktu berdarah, itu mulai waktu satu suro malam Jumat, tiba-tiba burung bunyi sambil merunduk-runduk. Setelah saya cek, ternyata ada darah kental sedikit mengucur dari belakang punggung burung.”
Baca: Salah Satu Titik Angker di Sungai Ciliwung
“Ada yang memberi saya saran “Kenapa tidak dijual saja burungnya mas? Atau kalau enggak, kenapa tidak dibuang/diterbangkan saja?”
“Saya sudah mencoba menjualnya tetapi tidak ada yang berani, entah mengapa saya tak tau. Melepasnya ke alam juga saya pernah melepasnya. Tetapi burung itu pasti kembali ke sangkarnya masuk dari lubang udara di atas pintu lalu tidur di atas sangkar yang burung itu tinggali sebelumnya.”
“Pertanyaan saya, Apakah benar burung perkutut sesakral itu? Saya tinggal di Jawa banyak yang mengatakan burung perkutut memanglah burung yang sakral.”